Bertanyalah Panji kepada ibu nya tentang celana robek yang membuatnya tak bisa sekolah.
"Kenapa saya hanya punya satu celana bu?" tanya Panji
"Karena ibu tidak punya uang untuk beli celana nak. Celana robek itu pun warisan dari tetangga yg sudah masuk SMP" jawab ibunya.
"Lalu kenapa kita tidak punya uang bu?" Panji terus bertanya.
"Kita punya uang nak.. hanya saja uangnya untuk beli beras" ibunya tersenyum.
"Kenapa kita harus beli beras bu? Saya ingin sekolah. Besok harus ulangan." mata Panji berkaca-kaca.
"Karena kita perlu makan nak.." jawab ibunya bijak.
"Apa tidak bisa kita tahan lapar, sampai saya habis ulangan bu?" Panji berusaha meyakinkan ibunya.
"Bisa.. tapi kamu bisa sakit nak" jawab ibunya.
"Saya kuat bu.. Tidak akan sakit" jawab Panji
"Tapi ibu tidak akan kuat nak melihatmu sakit" ujar wanita paruh baya itu.
"Tapi bu setiap anak perlu sekolah supaya pintar!" Panji menjawab dengan nada ketus.
"Orang pintar pun perlu makan nak untuk bertahan hidup" sahut ibunya sambil tersenyum.
"Tapi bu.. Sampai kapan saya bolos sekolah?" jawab Panji dengan muka gusar.
"Sampai kamu tahu kenapa kamu harus sekolah" ibunya tersenyum.
"Saya harus sekolah untuk ulangan bu! kalau saya tidak ikut ulangan saya bisa tinggal kelas. Saya kan harus naik kelas, harus dapat peringkat bagus supaya saya bisa jadi dokter!" jawab Panji dengan nada sedikit tinggi.
"Sekolahlah nak kalau kau ingin sekolah tapi jangan kau sekolah karena besok ulangan.. Belajarlah nak agar kau dapat ilmu yang banyak, janganlah kau terlalu berambisi untuk dapat peringkat yang tinggi. Bekerjakeraslah, tapi jangan kau tentukan nasibmu sendiri." ibunya menasehati
"Ibu saya hanya ingin sekolah bu.. Saya ingin sukses berhasil membahagiakan ibu.." Panji menangis tersedu-sedu.
"Kenali hidupmu nak. Tuntut ilmu yang manfaat dimanapun itu. Belajarlah karena kau tahu menuntut ilmu itu ibadah. Janganlah kau berusaha keras hanya karena ambisi! Ambisimu itu bisa menjajahmu untuk menghalalkan segala cara agar kau raih apa yang kau mau. Bukan peringkat yang menentukan hebatmu. Ilmu yang bermanfaat kelak akan hebatkanmu. Satu lagi, kau boleh bermimpi jadi apapun dan berusahalah! Tapi ingat nak.. Hidup bukan milik kita, kita hanya dititipi nikmat. Biarlah allah yang tentukan takdir kita. Kita hanya diberikan kesempatan untuk berusaha. Kebahagiaan ibu adalah ketika kau mengenal hidupmu." dengan tenang si ibu menjelaskan.
"Maafkan aku bu.. Aku sayang ibu.."
"Kenapa saya hanya punya satu celana bu?" tanya Panji
"Karena ibu tidak punya uang untuk beli celana nak. Celana robek itu pun warisan dari tetangga yg sudah masuk SMP" jawab ibunya.
"Lalu kenapa kita tidak punya uang bu?" Panji terus bertanya.
"Kita punya uang nak.. hanya saja uangnya untuk beli beras" ibunya tersenyum.
"Kenapa kita harus beli beras bu? Saya ingin sekolah. Besok harus ulangan." mata Panji berkaca-kaca.
"Karena kita perlu makan nak.." jawab ibunya bijak.
"Apa tidak bisa kita tahan lapar, sampai saya habis ulangan bu?" Panji berusaha meyakinkan ibunya.
"Bisa.. tapi kamu bisa sakit nak" jawab ibunya.
"Saya kuat bu.. Tidak akan sakit" jawab Panji
"Tapi ibu tidak akan kuat nak melihatmu sakit" ujar wanita paruh baya itu.
"Tapi bu setiap anak perlu sekolah supaya pintar!" Panji menjawab dengan nada ketus.
"Orang pintar pun perlu makan nak untuk bertahan hidup" sahut ibunya sambil tersenyum.
"Tapi bu.. Sampai kapan saya bolos sekolah?" jawab Panji dengan muka gusar.
"Sampai kamu tahu kenapa kamu harus sekolah" ibunya tersenyum.
"Saya harus sekolah untuk ulangan bu! kalau saya tidak ikut ulangan saya bisa tinggal kelas. Saya kan harus naik kelas, harus dapat peringkat bagus supaya saya bisa jadi dokter!" jawab Panji dengan nada sedikit tinggi.
"Sekolahlah nak kalau kau ingin sekolah tapi jangan kau sekolah karena besok ulangan.. Belajarlah nak agar kau dapat ilmu yang banyak, janganlah kau terlalu berambisi untuk dapat peringkat yang tinggi. Bekerjakeraslah, tapi jangan kau tentukan nasibmu sendiri." ibunya menasehati
"Ibu saya hanya ingin sekolah bu.. Saya ingin sukses berhasil membahagiakan ibu.." Panji menangis tersedu-sedu.
"Kenali hidupmu nak. Tuntut ilmu yang manfaat dimanapun itu. Belajarlah karena kau tahu menuntut ilmu itu ibadah. Janganlah kau berusaha keras hanya karena ambisi! Ambisimu itu bisa menjajahmu untuk menghalalkan segala cara agar kau raih apa yang kau mau. Bukan peringkat yang menentukan hebatmu. Ilmu yang bermanfaat kelak akan hebatkanmu. Satu lagi, kau boleh bermimpi jadi apapun dan berusahalah! Tapi ingat nak.. Hidup bukan milik kita, kita hanya dititipi nikmat. Biarlah allah yang tentukan takdir kita. Kita hanya diberikan kesempatan untuk berusaha. Kebahagiaan ibu adalah ketika kau mengenal hidupmu." dengan tenang si ibu menjelaskan.
"Maafkan aku bu.. Aku sayang ibu.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar